Nama Kelompok : Nurul Husna Lubis (1102030213)
Juriah Ardiah Daulay (1102030196)
A.
GARIS
1.
Pengertian
Garis
Garis merupakan bangun
paling sederhana dalam geometri. Garis merupakan himpunan titik yang memiliki panjang, tetapi tidak memiliki lebar. Sebuah garis biasanya diberi nama dengan
menggunakan huruf kecil, misalnya g, m,
k, h atau dapat pula diberi nama sesuai dengan dua titik yang dilaluinya.
g
Ganbar: pemberian nama sebuah garis
2.
Kedudukan
Dua garis
a.
Dua garis sejajar
Pernahkah
kalian memerhatikan rel atau lintasan kereta api? Apabila kita perhatikan
lintasan kereta api tersebut, jarak antara dua rel akan selalu tetap (sama) dan
tidak pernah saling berpotongan antara satu dengan lainnya. Apa yang akan
terjadi jika jaraknya berubah? Apakah kedua rel itu akan berpotongan? Berdasarkan gambaran tersebut, selanjutnya apabila dua
buah rel kereta api kita anggap sebagai dua buah garis, maka dapat kita
gambarkan seperti Gambar
7.2 di bawah.
Garis m dan
garis n di
samping, jika diperpanjang sampai tak berhingga maka kedua garis tidak akan pernah
berpotongan. Keadaan seperti ini dikatakan kedua garis sejajar . Dua garis sejajar dinotasikan dengan
“//”.
“’Dua garis atau lebih dikatakan sejajar apabila garis-garis tersebut terletak pada satu bidang datar dan tidak akan pernah bertemu atau berpotongan jika garis tersebut diperpanjang sampai tak berhingga’”
b. Dua garis berpotongan
“’Dua garis atau lebih dikatakan sejajar apabila garis-garis tersebut terletak pada satu bidang datar dan tidak akan pernah bertemu atau berpotongan jika garis tersebut diperpanjang sampai tak berhingga’”
b. Dua garis berpotongan
Perhatikan gambar!
Gambar
tersebut menunjukkan dua buah garis, yaitu garis n dan garis m. Kedua
garis tersebut saling berpotongan dititik A. Titik A disebut dengan titik
persekutuan garis n dan m.
‘”Dua garis dikatan saling berpotongan jika keduanya terletak pada bidang yang sama dan memiliki satu titik persekutuan yang disebut titik potong.’”
‘”Dua garis dikatan saling berpotongan jika keduanya terletak pada bidang yang sama dan memiliki satu titik persekutuan yang disebut titik potong.’”
c. Dua garis berimpit
Pada Gambar 7.4 di bawah
Menunjukkan
garis AB dan garis CD yang saling menutupi, sehingga hanya terlihat sebagai
satu garis lurus saja. Dalam hal ini dikatakan kedudukan masing-masing garis AB
dan CD terletak pada satu garis lurus. Kedudukan garis yang demikian dinamakan
pasangan garis yang berimpit.
‘”Dua
garis dikatakan saling berimpit apabila garis tersebut terletak pada satu garis
lurus, sehingga hanya terlihat sebagai satu garis lurus saja’”
Atau
‘”Dua garis dikatakan saling berimpit
jika dan hanya jika kedua garis tersebut terletak pada bidang yang sama dan
memiliki lebih dari satu titik persekutuan.’”
d. Dua garis bersilangan
Sediakan sebuah penghapus papan tulis
yang terdapat dikelasmu.Apabila penghapus tadi kita anggap sebagai bentuk
sebuah balok, maka dapat digambarkan sebagai berikut!
Gambar tersebut
menunjukkan sebuah balok ABCD.EFGH. Perhatikan garis AC dan garis HF. Tampak bahwa kedua garis tersebut tidak terletak pada satu bidang datar. Garis AC
terletak pada bidang ABCD, sedangkan HF terletak pada bidang EFGH. Selanjutnya
apabila keduagaris tersebut, masing-masing diperpanjang,
maka kedua garistidak akan pernah bertemu. Dengan kata lain, kedua
garis itu tidak mempunyai titik potong. Kedudukan garis yang demikian dinamakan
pasangan garis yang saling bersilangan.
‘”Dua
garis dikatakan bersilangan apabila garis - garis tersebut tidak terletak pada
satu bidang datar dan tidak akan berpotongan apabila diperpanjang.’”
3.
Perbandingan
Segmen Garis
Segmen garis adalah ruas garis yang kedua ujungnya masing-masing dibatasi oleh satu titik. Segmen garis biasanya diberi nama sesuai dengan titik-titik yang membatasinya.
Perhatikan gambar!
Segmen garis adalah ruas garis yang kedua ujungnya masing-masing dibatasi oleh satu titik. Segmen garis biasanya diberi nama sesuai dengan titik-titik yang membatasinya.
Perhatikan gambar!
Gambar tersebut menunjukkan segmen garis AB. Ujung kiri dan kanan masing-masing dibatasi oleh
titik A dan titik B.
B.
SUDUT
1.
Pengertian
Sudut
Agar kalian dapat memahami pengertian sudut, coba amati ujung sebuah meja, pojok sebuah pintu, atau jendela di kelasmu, berbentuk apakah ujung tersebut? Ujung sebuah meja atau pojok pintu dan jendela adalah
salah satu contoh sudut.
Perhatikan gambar!
Agar kalian dapat memahami pengertian sudut, coba amati ujung sebuah meja, pojok sebuah pintu, atau jendela di kelasmu, berbentuk apakah ujung tersebut? Ujung sebuah meja atau pojok pintu dan jendela adalah
salah satu contoh sudut.
Perhatikan gambar!
“’Sudut adalah daerah
yang dibentuk oleh pertemuan antara dua buah sinar atau dua buah garis lurus.’”
Besar sudut
biasanya dinyatakan dalam satuan derajat
(
), menit ('), dan detik (´´). Adapun hubungan ketiga
satuan sudut tersebut sebagai berikut: 1 derajat
= 60 menit
dan
1 menit
= 60 detik
2.
Jenis-Jenis
Sudut
a.
Sudut siku-siku (90)
b.
Sudut lancip (0 < α < 90
)
c.
Sudut tumpul (90
< β < 180
)
3.
Hubungan Antar Sudut
a. Sudut saling berpelurus
Diketahui sudut C
A O B
Jika dua buah sudut membentuk sudut lurus, maka sudut
yang satu merupakan pelurus sudut yang lain dan kedua sudut itu dikatakan
saling berpelurus jika jumlah kedua sudut tersebut sama dengan 180
.
b.
Sudut saling
berpenyiku
Jika dua buah sudut membentuk sudut siku-siku (90),
maka sudut yang satu merupakan penyiku sudut yang lain dan kedua sudut itu
dikatakan saling berpenyiku.
c.
Sudut bertolak
belakang
Gambar tersebut menunjukkan dua buah garis bepotongan,
yaitu AB dan CD dan membentuk
empat sudut dititik O. Keempat sudut itu adalah
sudut AOC, sudut BOD, sudut AOD, dan sudut
BOC. Dua pasang sudut itu saling
bertolak belakang, yaitu sudut AOC bertolak belakang dengan
sudut BOD, dan
sudut AOD bertolak belakang dengan sudut BOC. Pada gambar juga terlihat
bahwa sudut AOC dan sudut
AOD membentuk sudut lurus demikian juga sudut BOC dan sudut
BOD. Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa:
Dua buah sudut yang saling bertolak belakang memiliki
besar sudut yang sama.
4. Menemukan Sifat Sudut Jika Dua Garis Sejajar Dipotong Garis Ketiga
Dari gambar tersebut diperoleh:
a. Sudut-sudut sehadap
sudut alpa1 = sudut alpa2
sudut beta1 = sudut beta2
sudut teta1 = sudut teta2
sudut gamma1 = sudut gamma2
Besar sudut-sudut yang sehadap adalah sama.
b. Sudut-sudut dalam besebrangan
sudut gamma1 = sudut alpa2
Besar sepasang sudut dalam besebrangan adalah sama.
c. Sudut-sudut luar bersebrangan
sudut beta1 = sudut teta2
Besar sepasang sudut luar bersebrangan adalah sama.
d. Sudut-sudut dalam sepihak
sudut teta1 + sudut alpa2 = 180
Jumlah dua pasang sudut dalam sepihak sama dengan 180
e. Sudut-sudut luar sepihak
sudut alpa1 + sudut teta2 = 180
Jumlah sepasang sudut luar sepihak sama dengan 180
Tidak ada komentar:
Posting Komentar